Selasa, 09 Februari 2016

Ragam Kuliner Khas Kebumen

Ragam Kuliner Khas Kebumen

12.32
Nasi Penggel, ekslusif khas Kebumen


Merugilah orang jika datang ke Kebumen tanpa mencicip makanan khasnya. Menikmati Kebumen pasti terasa hambar jika tiada memuaskan hasrat lidah. Sebagai daerah yang dihidupi oleh masyarakat yang cerdik berbudaya dan berkreasi, makanan-makanan khas hadir sebagai sajian spesial yang makin cantik mewarnai pesona Kebumen. Sekali orang mencoba kuliner Kebumen, pasti ia akan tertambat cinta pada Kebumen sepanjang masa. 
Orang biasanya mengakrabi kuliner khas Kebumen yang paling terkenal,  yakni: Sate Ambal. Sate yang berasal dari daerah Ambal di pesisir Kebumen menawarkan kekhasan yang tiada bandingannya di dunia. Sate ayam manis beraroma jahe dan rempah lain dengan bumbu sambalnya yang juara: olahan tempe yang legit nan pedas. 

Ada juga lanthing yang dikenal sangat khas Kebumen. Cemilan ini berbentuk unik seragam angka delapan. Rasa originalnya gurih bawang, tapi kini telah divariasikan menjadi rasa keju, jagung bakar, barbeque, dan sebagainya. Lanthing pun kini ditahbiskan menjadi identitas baru Kebumen. Kebumen: sang kota Lanthing.
Di dekat kota Kebumen, pantas dicoba Nasi Penggel yang dijamin begitu merasakannya orang pasti ingin mengulanginya. Rasanya pedas gurih dengan sayur gori (nangka muda) dan lauk kulit atau jeroan sapi. Kekhasan utamanya ada pada bentuk nasi yang dibentuk seperti bola pingpong alias penggel (baca ‘e’ seperti pada ‘pensil’). Diwadahi daun pisang yang dipincuk, seporsi biasanya terdiri dari 8-10 penggel. Hanya di pagi hari saja kita bisa menemukan nasi unik ini.   
Apakah hanya itu saja orang mengenal kuliner Kebumen? Pasti tidak… Jelas masih banyak kuliner lain di Kebumen yang masih jarang diungkap. Banyak kuliner unik yang tersebar di penjuru Kebumen yang terdiri dari 26 kecamatan, dari Mirit hingga Ayah.
Pada sebuah siang di awal Februari 2014 lalu, saya dan sahabat saya, mas Anas, diberi kesempatan untuk berbagi ilmu untuk mengungkap potensi besar Kebumen di SMKN 1 Kebumen, khususnya di kelas Administrasi Perkantoran. Di sesi itu, kami sekaligus mengajak 80 siswi-siswi (semuanya perempuan)  untuk menulis ragam kuliner di Kebumen. Tulisan mereka diunggah di blog masing-masing dengan harapan agar kuliner khas Kebumen bisa juga dibaca oleh khalayak luas. 
Saya dan Anas sepakat untuk melombakan secara kecil-kecilan karya-karya tulisan kuliner Kebumen dari anak-anak SMKN 1 Kebumen. Sebagai motivasi, disediakanlah sebuah hadiah untuk seorang pemenang karya terbaik. Hadiah ini hanyalah sekedar motivasi untuk memantik antusiasme para siswa SMKN 1 Kebumen untuk bisa menceritakan potensi luar biasa yang ada di Kebumen,  khususnya dalam bidang kulinernya. Disepakati bahwa waktu penulisan karya adalah selama seminggu.
Sungguh, karya-karya yang disajikan oleh para siswi SMKN 1 Kebumen begitu menarik atensi saya. Sebagian besar merupakan ragam makanan khas dari desa-desa di Kebumen yang bagi saya pun sekalipun suka bertamasya keliling Kebumen saja baru kali ini mengetahuinya. Total ada 16 karya dari 15 siswi SMKN 1 Kebumen yang akhirnya mengikuti lomba tulis kuliner Kebumen kecil-kecilan ini.
Saya baru tahu ada kuliner Srabi Rangin di Kebumen. Karya Ayu Ruwanti ini mengisahkan Srabi Rangin yang bentuk srabinya menyerupai kue pukis. Saya juga baru tahu ada Kerupuk Serang yang berbahan dasar asli singkong. Karya Rini Anggun ini mengisahkan kuliner yang berasal dari Wonokromo Alian yang kini makin sedikit pembuatnya. Riza Umami juga mengisahkan kuliner unik khas Kebumen yakni Yutuk yang berbahan dari hewan yang nama populernya ‘undur-undur’, yakni semacam kepiting. Kuliner gurih khas pesisir selatan Kebumen ini ditemuinya di Pantai Petanahan.  

Sate Ambal, kuliner paling yahuud dari Kebumen.

Tak Mudah Menentukan
Jelas sebuah pergulatan pemikiran bagi saya dan mas Anas untuk menentukan siapa pemenangnya. Karya setiap peserta mengandung semangat besar dan tulus untuk mengenalkan makanan khas Kebumen kepada masyarakat luas. Terlebih, mereka bisa menceritakan rupa, kelezatan, hingga cara pembuatan makanan itu dengan baik dan menarik. Jujur, saya tidak terbiasa menilai tulisan terbaik karena memang saya jarang menjadi juri. Sama juga dengan Anas.
Saya pun coba membuat kriteria penilaian. Dibagi menjadi lima aspek, yakni Menarik, Informatif, Lengkap, Kekhasan Kuliner, dan Gaya Bahasa. Aspek-aspek ini hanya sederhana saja untuk memudahkan menyaring mana tulisan yang pantas untuk menjadi yang terbaik, tentunya terbaik menurut kami yang menilai. Kelima aspek ini memiliki bobot yang berbeda. Aspek ‘menarik’ memiliki bobot paling besar karena tulisan yang bagus adalah yang bisa menarik perhatian dan semangat pembaca untuk membaca sampai selesai dan memaknainya.
Secara umum, karya blog peserta sudah baik dalam menceritakan kuliner Kebumen. Tulisan para peserta cukup menarik untuk mengundang atensi pembaca  hingga tuntas membaca karyanya, terlebih memang kuliner yang dikisahkan merupakan hal yang baru. Permasalahan yang masih kurang adalah dalam kelengkapan kisah dan gaya bahasa tulisan. Kebanyakan masih datar saja. Perlu kesungguhan untuk belajar lebih sungguh-sungguh dalam hal kelengkapan dan gaya bahasa.
Akhirnya, kami pun senang bisa mengumumkan pemenang dalam lomba blog kecil-kecilan tentang Ragam Kuliner Khas Kebumen. Jujur, kami harus akui bahwa persaingan begitu ketat dari peserta teratas hingga terbawah. Ini merupakan berita yang menggembirakan karena iklim kompetisi ada di lomba blog kecil-kecilan ini.
Teng.. Teng.. Teng.. Dan, pemenangnya adalah: Yutuk Asli Petanahan, karya Riza Umami http://rizarizma.blogspot.com/2014/02/makanan-selatan-kota-kebumen.html

Yutuk khas Petanahan. Photo: Riza Umami

Pemenang berhak mendapatkan hadiah sekedarnya berupa modem. Nilainya jelas tak seberapa. Tapi, diharapkan modem ini bisa membantu Riza Umami untuk terus berkarya nge-blog tentang potensi Kebumen, kabupaten kampung halaman kita.
Penasaran dengan karya-karya lain dari siswi SMKN 1 Kebumen? Saya dengan senang hati akan memuat ragam kuliner khas Kebumen yang ditulis para siswi SMKN 1 Kebumen. Saya hanya akan memberi pranala saja yang lantas akan menghubungkan langsung ke blog para siswi SMKN 1 Kebumen. Sekalian juga bisa melihat blog-blog pemudi harapan Kebumen yang suatu saat nanti bisa jadi ada blogger hebat dan militan untuk mengungkap kekayaan Kebumen. Who knows??
Golak, karya Yos Ita -> http://golakkebumen.blogspot.com/2014/02/golak-golak-adalah-salah-satu-makanan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar